Sistem kepabeanan satu pintu diklaim dibangun tanpa biaya
JAKARTA: Tim Pelaksana national single windows (NSW) mengklaim telah membangun sistem teknis kepabeanan satu pintu mulai dari Tanjung Priok hingga Bandara Soekarno-Hatta tanpa mengeluarkan biaya.
Ketua Tim Pelaksana Teknis NSW Susiwijono Mugiharso mengatakan pihaknya tidak memperoleh dana untuk membangun sistem teknis NSW di Pelabuhan Tanjung Priok, Panjang, Batam, Makassar, Bitung, dan Bandara Soekarno-Hatta.
“Padahal di Filipina, anggaran pengerjaan teknis mencapai US$100 juta, sementara AS menyediakan dana US$3,3 miliar. Kami mengerjakannya tanpa biaya,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin.
Dia mengaku ketiadaan dana tersebut ternyata menghasilkan hasil maksimal. Akhir Desember mendatang Tim Pelaksana NSW optimistis sistem kepabeanan satu pintu di seluruh pelabuhan sudah berjalan, begitu juga di Bandara Soekarno-Hatta.
Tim tersebut baru akan membangun teknis NSW di Bandara Soekarno-Hatta bulan depan dengan target pengerjaan maksimal tiga bulan. Pada tahap akhir pengerjaan, pihaknya sudah mengambil langkah uji coba sehingga pada akhir Desember NSW sudah berjalan normal.
“Selama pembangunan kami melaksanakan tiga langkah yaitu standardisasi elemen data, simplifikasi dan harmonisasi bisnis proses, serta desain teknis arsitektur sistem,” ujarnya.
Pembangunan instansi di Bandara Soekarno-Hatta akan dilaksanakan berkerja sama dengan Direktorat Angkutan Udara, Administrasi Bandara, Angkasa Pura, Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, serta asosiasi pengguna jasa.
Rencana pengembangan di Soekarno-Hatta nantinya berjalan bersamaan dengan pengembangan NSW di empat pelabuhan, yaitu Panjang, Batam, Makassar, dan Bitung.
Pengembangan NSW
Pada Desember, operasional NSW untuk dokumen impor sudah berjalan di Soekarno-Hatta yang rencananya diintegrasikan dengan Malaysia dan Brunei Darussalam.
Mengenai rencana alokasi anggaran 2009 sebesar Rp15 miliar oleh Departemen Perhubungan untuk pengembangan proyek NSW di empat pelabuhan kecuali Tanjung Priok, pihaknya melihat dana tersebut untuk keperluan lain.
“Selama ini biaya NSW dikeluarkan untuk melakukan sosialisasi dan koordinasi antar instansi yang memerlukan banyak rapat dan pertemuan, bukan biaya pengerjaan teknis,” ujarnya.
Sistem NSW di Soekarno-Hatta akan langsung menerapkan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan penambahan instansi pemerintah yang berkaitan dengan arus barang. “Dipastikan ada perbedaan dengan sistem yang di Tanjung Priok.” (04)
Bisnis Indonesia