Waspadai Tsunami di Bengkulu
[BENGKULU] Masyarakat Bengkulu yang bermukim di daerah pesisir mulai dari Kabupaten Muko-Muko hingga Kaur diminta mewaspadai ancaman tsunami, menyusul ancaman gempa besar di atas 8 skala richter (SR) akan melanda Bengkulu dan sekitarnya.
“Kita sudah mengimbau masyarakat Bengkulu yang tinggal di daerah pesisir untuk mewaspadai tsunami. Tapi, kapan akan terjadi gempa besar di Bengkulu kita tidak tahu karena belum ada alat yang dapat mendeteksi akan terjadi gempa,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Hamsyr Lair, di Bengkulu, Kamis (22/10).
Dikatakan, jika lempeng Mentawai, Sumbar mengeluarkan energi akan terjadi gempa besar di atas 8 SR dan getaran gempa itu akan dirasakan di Bengkulu, terutama di Kabupaten Muko-Muko karena daerah ini berbatasan dengan Kabupaten Mentawai.
Pemprov terus mengimbau masyarakat daerah ini, terutama yang tinggal di pesisir untuk tetap mewaspadai tsunami jika terjadi gempa. Dengan kewaspadaan itu, jika tsunami melanda Bengkulu, jumlah korban yang timbul dapat diminimalisasi.
“Kami tidak mengharapkan terjadi gempa besar dan tsunami di Bengkulu, tapi sebagai daerah yang rawan gempa setiap saat harus siap menghadapi tamu tidak diundang tersebut. Saya yakin jika kita semua siap menghadapi gempa, maka bila tamu tak diundang ini datang kita dapat menyelamatkan diri dengan baik,” ujarnya.
Sebelumnya, pakar tsunami Dr Subandono Diposaptono ketika menjadi pembicara dalam sosialisasi gempa dan tsunami, di gedung Balai Buntar, Bengkulu, Kamis (22/10) mengatakan, masyarakat tidak perlu takut menghadapi gempa, tapi setiap saat mewaspadai kedatangan tamu tidak diundang tersebut.
Dengan adanya kewaspadaan itu, jika terjadi gempa masyarakat dapat menyelamatkan diri dengan baik, sehingga tidak menjadi korban. “Kita tidak tahu kapan gempa akan datang. Tapi, kalau tsunami dapat diketahui, karena tsunami datang setelah terjadi gempa besar yang kedalamannya dangkal. Karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa harus waspada setiap saat,” ujarnya.
Tahan Gempa
Diimbau, masyarakat Bengkulu kalau mendirikan rumah sesuai dengan stan- dar tahan gempa. Pasalnya, rumah yang hancur diguncang gempa rata-rata bangunannya tidak standar. Tapi, kalau rumah dibangun konstruksi tahan gempa dijamin tidak akan rusak.
“Jadi, kalau mendirikan bangunan harus memakai besi dan adukan semen sesuai standar, sehingga jika gempa besar datang rumah kita tidak akan ambruk,” ujarnya.
Ketika ditanya potensi gempa besar di Sumatera, dia mengatakan, masih tetap ada. Pasalnya, lempeng Mentawai, Sumbar sampai saat ini belum mengeluarkan energi. Jika mengeluarkan energi bisa terjadi gempa di atas 8 SR. Getaran gempa akan dirasakan di Bengkulu dengan cukup keras.
Karena itu, masyarakat Bengkulu harus mewaspadai ancaman gempa besar. “Saya yakin kalau kita waspada bila terjadi gempa dampak yang ditimbulkan relatif kecil,” ujarnya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten Nanang Purwad mengatakan, warga Banten yang bermukim di daerah dataran luas dan pesisir pantai diminta mewaspadai munculnya angin puting beliung selama musim hujan. Berdasarkan prediksi BMKG Banten, daerah dataran luas dan pesisir pantai sangat berpotensi munculnya angin puting beliung akibat munculnya awan cumulonimbus (CB).
Provinsi Banten sedang memasuki perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan. Banyak awan CB tumbuh yang berpotensi menimbulkan angin puting beliung. “Curah hujan akan meningkat di Banten diperkirakan akan terjadi pada awal November mendatang. Pada saat yang sama, ancaman angin puting beliung akan terus menghantui warga yang bermukim di dataran luas dan daerah pesisir pantai. Karena itu, warga diimbau untuk selalu waspada,” katanya.
sumber l suara pembaruan.